Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli – Hello sobat Idpengertian.com senang sekali rasanya saya dapat menyapa kalian semua hari ini. Sobat, pada kesempatan kali ini saya akan mengulas materi mengenai Pengendalian Sosial secara lengkap, yuk langsung simak pembahasannya di bawah ini.

Pengertian Pengendalian Sosial
Di bawah ini adalah pengertian pengendalian sosial menurut para ahli sosiolog, antara lain yaitu :
Bruce J. Cohen
Menurutnya, Pengendalian Sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu.
Peter Berger
Mendefinisikan bahwa Pengendalian Sosial adalah cara yang dipergunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang menyimpang.
Astrid S. Susanto
Menurutnya, Pengendalian sosial adalah kontrol yang bersifat psikologis dan nonfisik karena merupakan tekanan mental terhadap individu sehingga individu akan bersikap dan bertindak sesuai dengan penilaian dalam kelompok tersebut.
karel Veeger
mendefinisikan bahwa pengendalian sosial merupakan kelanjutan dari proses sosialisasi dan berhubungan dengan cara-cara dan metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat. Dan jika dijalankan secara efektif, perilaku individu akan konsisten dengan tipe perilaku yang diharapkan.
Joseph Roucek
Pengendalian sosial merupakan segala proses, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan, yang bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa wrga masyarakat agar mamtuhi kaidah, norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat.
Baca Juga : Pengertian Hukum
Cara Pengendalian Sosial
- Pengendalian sosial dengan cara persuasif, yakni tidak dilakukan melalui kekerasan, tetapi melalui ajakan atau bimbingan supaya orang dapat bertindak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
- Dengan menggunakan cara koersif, yaitu pengendalian dengan menekankan kekerasan atau ancaman dengan kekuatan fisik, dengan tujuan agar pelaku tidak mengulangi lagi perbuatannya yang menyimpang.
Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial
- Pengendalian pendidikan, ini dapat diberikan oleh orang tua maupun sekolah agar peserta didik mengerti tentang norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.
- Agama, ini merupakan cara untuk mengendalikan kehidupan sosial melalui pendekatan rohani dengan mengajarkan apa yang baik dan buruk menurut kitab suci.
- Teguran, ini dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan untuk memberikan kritik terhadap perbuatan seseorang yang melanggar aturan agar tidak di lakukan lagi.
- Gosip, ini merupakan bentuk kontrol sosial dengan cara membicarakan kesalahan seseorang dari mulut ke mulut sehingga dapat membuat individu yang dibicarakan merasa malu.
- Sanksi atau Hukuman, ini adalah bentuk pengendalian sosial dengan memberikan sanksi atau hukuman kepada pelanggar aturan secara langsung untuk memberikan efek jera.
- Pengendalian Intimidasi, ini adalah bentuk kontrol sosial yang dilakukan dengan cara paksa kepada pihak yang melanggar aturan.
- Ostrasisme, ini merupakan bentuk kontrol sosial yang dilakukan dengan cara membiarkan pelaku pelanggaran tetap melakukan kesalahannya, namun masyarakat sekitarnya akan mengacuhkan atau tidak akan berbicara dengan orang tersebut.
Sifat Pengendalian Sosial
Suatu pengendalian sosial juga memiliki sifat-sifat tertentu, beberapa diantaranya adalah:
Preventif
Yang artinya bahwa pengendalian sosial dilakukan sebelum adanya atau terjadinya suatu penyimpangan terhadap nilai maupun norma sosial yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat tertentu. Dan suatu pengendalian sosial bersifat preventif dapat juga dipahami sebagai suatu tindakan pencegahan terhadap tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan oleh anggota masyarakat yang menyimpang. Atau tidak sesuai dengan aturan, nilai, juga norma yang diharapkan dan diinginkan oleh masyarakat tersebut. Sebagai contoh pengendalian sosial preventif seperti :
- Tindakan orang tua yang melarang anak-anaknya terutama anak laki-laki nya untuk merokok, karena merokok merupakan hal yang tidak baik untuk dilakukan dan dapat merusak kesehatan tubuh.
- Dan tindakan para petugas kepolisian yang menegur para pemakai jalan yang melanggar rambu-rambu lalu lintas maupun tidak menggunakan helm sebagai standar keselamatan dalam menggunakan kendaraan bermotor.
Kuratif
Yang artinya bahwa pengendalian sosial dilakukan pada saat adanya atau berlangsungnya suatu penyimpangan sosial oleh anggota masyarakat. Dan berbeda dengan pengendalian sosial preventif yang menjadi suatu tindakan pencegahan, namun pengendalian sosial bersifat kuratif menjadi suatu upaya untuk menghentikan penyimpangan yang sedang terjadi. Sebagai contohnya seperti:
- Teguran yang diberikan orang tua karena anak nya ketahuan merokok, dan membangkang atau tidak menuruti kata-kata orang tua.
- Seorang guru yang memberi teguran dan nasehat kepada murid atau siswa nya yang ketahuan menyontek pada saat ujian berlangsung.
Represif
Yang artinya pengendalian sosial yang dilakukan setelah penyimpangan sosial selesai dilakukan. Sehingga pengendalian sosial menjadi suatu upaya untuk memperbaiki apa yang telah dilanggar. Pengendalian sosial bersifat represif juga bertujuan untuk mengembalikan keserasian atau kondisi yang pernah terganggu. Oleh adanya suatu kejadian dimana pelanggaran atau penyimpangan terhadap nilai dan norma sosial di dalam masyarakat terjadi. Sehingga semua dapat kembali sesuai dengan apa yang masyarakat harapkan dan inginkan. Dan selain itu tujuan pengendalian sosial represif juga untuk memberikan rasa jera, sehingga penyimpangan sosial tidak dilakukan kembali. Sebagai contoh seperti:
- Tindakan orang tua yang tidak memberikan uang jajan karena anaknya membantah atau berbohong dan melakukan kesalahan.
- Dan seorang guru yang memberikan pekerjaan rumah atau tugas dua kali lipat kepada siswa nya yang diketahui tidak mengerjakan pekerjaan rumah sebelumnya.
Macam-Macam Pengendalian Sosial Berdasarkan Sifatnya
Tindakan Preventif
Adalah suatu pengendalian sosial yang bertujuan untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma sosial. Dan contohnya yaitu, guru menasihati murid agar tidak terlambat datang ke sekolah.
Tindakan Represif bersifat aktif
Merupakan suatu pengendalian sosial yang bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran dengan cara menjatuhkan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Sebagai contohnya yaitu, sanksi skors diberikan kepada siswa yang sering melanggar peraturan.
Tindakan Kuratif
Adalah suatu pengendalian sosial bersifat kuratif adalah pengendalian sosial yang dilakukan pada saat terjadi penyimpangan sosial. Dan Contohnya yaitu, seorang guru menegur dan menasihati siswanya karena ketahuan menyontek pada saat ulangan. Bertujuan untuk memberi penyadaran kepada perilaku dan memberi efek jera.
Berdasarkan Cara atau Perlakuan Pengendalian Sosial
Tindakan Persuasif
Pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan misalnya melalui cara mengajak, menasihati atau membimbing anggota masyarakat. Agar bertindak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat. Cara ini dilakukan melalui lisan atau simbolik. Contoh pengendalian sosial melalui lisan yaitu dengan mengajak orang menaati nilai dan norma. Dengan berbicara langsung menggunakan bahasa lisan, sedang pengendalian secara simbolik dapat menggunakan tulisan, spanduk dan iklan layanan masyarakat.
Contoh pengendalian sosial persuasif secara lisan adalah seorang ibu menasehati anaknya yang akan pergi ke sekolah. Agar tidak terlibat tawuran atau melakukan perbuatan yang tidak sesuai nilai dan norma. Sedang contoh cara pengendalian sosial simbolik misalnya pemerintah daerah menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan. Cara yang dilakukan pemerintah daerah dengan memasang spanduk di tempat tertentu yang dapat dibaca oleh masyarakat. Seorang guru BP yang memberi teguran kpada murid yang melanggar karena merokok.
Tindakan koersif.
Merupakan suatu pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara pemaksaan dalam hal ini bentuk pemaksaan diwujudkan dengan pemberian sanksi atau hukuman sesuai dengan kadar penyimpangannya, contohnya PKL.
Lembaga Pengendalian Sosial
Pengadilan
Adalah suatu pengadilan menjadi lembaga pengendalian sosial pada masyarakat yang mengedepankan hukum. Pengadilan memberikan sanksi kepada pelaku pelanggaran dengan berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan.
Kepolisian
Kepolisian adalah lembaga yang menjadi penegak hukum. dalam fungsinya sebagai penegak hukum, kepolisian sangat di butuhkan oleh masyarakat.
Adat
Di suatu masyarakat yang tradisional, sebuah adat menjadi alat yang efektif untuk mengendalikan para anggotanya.
Fungsi Pengendalian Sosial
- Untuk Menjaga Ketertiban Masyarakat, Di dalam suatu masyarakat selalu ada norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku sebagai batasan-batasan berperilaku di masyarakat. Juga terdapat konsekuensi atau hukuman atas pelanggaran terhadap norma dan nilai tersebut sehingga umumnya individu akan takut dan memilih untuk mengikuti aturan yang berlaku.
- Guna Mengembangkan Budaya Malu, Pada dasarnya semua orang mempunyai ‘rasa malu’, apalagi bila menyangkut harga dirinya. Suatu hukuman sosial yang diterima seseorang yang melanggar aturan akan membuat orang tersebut merasa malu.
- Untuk Memberikan Imbalan Bagi yang Taat Aturan, Masih menyangkut harga diri, setiap orang yang mengikuti aturan dan norma dan berlaku mendapatkan imbalan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan salah satu contoh imbalannya adalah dalam bentuk kemudahan dalam mengurus berkas Surat Berkelakukan Baik dari pejabat masyarakat.
- Dapat Meyakinkan Masyarakat Untuk Mematuhi Norma, Kontrol sosial yang dilakukan dengan baik. Akan membentuk dan meningkatkan keyakinan masyarakat bahwa peraturan yang berlaku di masyarakat akan membawa kebaikan bagi semua orang.
- Menciptakan Sistem Hukum, Kontrol sosial juga dapat berfungsi sebagai sistem hukum atau aturan yang disusun secara resmi. Dimana di dalamnya terdapat sanksi atau hukuman bagi warga yang melanggarnya.
Demikianlah ulasan materi mengenai Pengertian Pengendalian Sosial yang saya sajikan untuk sobat semua. semoga dapat bermanfaat dan menambah referensi kalian semua ya, terima kasih.
Untuk menindak suatu kesalahan memang diperlukan tindakan yang persuasif agar tidak terjadi hal2 yang tidak diinginkan
Benar sekali, dengan adanya tindakan ini akan lebih meminimalisir hal yang mungkin tidak kita inginkan.