Pengertian Simbiosis Parasitisme Dan Contohnya – Hay gays pada kesempatan kali ini saya akan mengulas tentang pengertian simbiosis parasitisme beserta contohnya. Dalam ilmu IPA, baik dari kelas SMP dan SMA telah dibahas secara rinci apa sebenarnya simbiosis parasitisme ini. Namun apa bila kawan-kawan yang mungkin lupa dengan pelajaran tersebut, disini kami membagikan informasi tersebut dengan lengkap.
Kita hidup di dunia ini tidak hanya ada kita (manusia) namun juga ada hewan, ada tumbuhan dan juga yang lainnya. Sifat simbiosis sudah pasti melekat pada satu mahkluk hidup dan yang sejenisnya. Untung dan rugi dalam menjalani kehidupan ini sudah pasti, namun ada yang selalu untung dan juga ada yang selalu rugi.

Seperti pembahasan kali ini mengenai simbiosis parasitisme. Kedua kata ini sangat melekat pada sifat sesuatu, baik hewan maupun tumbuhan. Ada yang selalu mendapatkan keuntungan dari lainnya dan begitu juga ada yang selalu dirugikan. Baiklah untuk lebih jelasnya mengenai sifat tersebut, Yuk langsung aja simak penjelasan berikut ini !
Pengertian Simbiosis Parasitisme
Pengertian Simbiosis parasitisme ialah hidup bersama antara dua makhluk hidup berbeda jenis, tetapi satu makhluk hidup di untungkan dan satu makhluk hidup di rugikan. Makhluk hidup yang di untungkan disebut parasit dan makhluk hidup yang di rugikan disebut inang. Parasit yang hidup di luar tubuh inang disebut ektroparasit, sedangkan parasit yang hidup di dalam tubuh inang disebut endoparasit.
Menurut beberapa ahli lainnya pengertian simbiosis parasitisme ini memang sangat dibutuhkan dalam menopang kehidupan makhluk hidup tersebut. Jika tidak ada sistem ini, maka tidak akan ada makhluk hidup berupa parasit. Seperti saat ini yang belum lama ini ramai dibicarakan yaitu tentang Covid-19.
Contoh Simbiosis Parasitisme
Adanya simbiosis parasitisme sangat di perlukan guna menjaga kelangsungan hidup organisme di dalam suatu ekosistem. Coba saja kalian renungkan dan bayangkan apa yang akan terjadi jika seluruh serangga habis di basmi dan musnah.
Akibatnya adalah tumbuhan-tumbuhan yang penyerbukannya akan bergantung pada perlindungan serangga tidak akan sanggup membuahkan biji sehingga lambat laun akan menjadi punah. Hal ini tentu akan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Hubungan Cacing Pita dengan Manusia
Cacing pita yang hidup di dalam usus manusia mendapat keuntungan di karenakan ia mendapat makanan secara gratis. Sedangkan manusia justru mengalami kerugian. Karena sari-sari makanan yang seharusnya digunakan dalam metabolisme manusia menjadi berkurang akibat keberadaan cacing pita.
Kehadiran cacing pita ini menyebabkan penyakit taeniasis dan sistiserkosis. Umumnya penderita akan mengalami pusing dan mual.
Interaksi Tali Putri dengan Inangnya
Saat awal-awal tali putri bersimbiosis dengan tumbuhan inangnya, tali putri hanya membelit, melilit, dan kemudian hanya sedikit mengisap sari makanan dari tumbuhan inang tersebut. Kebutuhan nutrisi, air, dan mineral untuk melanjutkan kehidupannya di ambil dari tumbuhan inang.
Semakin lama tali putri bukan hanya sedikit menghisap nutrisi dari inangnya. Bahkan, tali putri juga bisa beradu memperebutkan area dan pembagian cahaya matahari dengan inangnya. Padahal awalnya ia hanya melilitkan sulurnya pada bagian bawah tangkai tumbuhan inang.
Selanjutnya secara perlahan ia bisa bergerak naik dan secara bergerombol “hinggap” dan menutupi tumbuhan inang. Dan pada akhirnya tumbuhan inangnya menjadi layu, kering, dan mati.
Interaksi Benalu dengan Inangnya
Pola interaksi benalu dan inangnya itu juga termasuk salah satu contoh simbiosis parasitisme. Benalu sesungguhnya mempunyai klorofil dan bisa melakukan proses fotosintesis secara mandiri. Akan tetapi ia mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang berasal dari inangnya.
Hal ini mengingat bahwa ia tak punyai akses akar yang menuju ke tanah. Tumbuhan inang seperti nangka, cempedak, atau beringin di rugikan sebab separuh dari hasil penyerapan akar di gunakan untuk perkembangan tanaman benalu.
Interaksi Cacing Tambang dengan Inangnya
Cacing tambang yang hidup di dalam usus terlampau merugikan manusia. Mereka menyerap darah manusia melalui pori usus dan akan mengakibatkan manusia mengalami gejala anemia. Dari sistem tersebut, mereka mendapatkan keuntungan karena mendapatkan makanan untuk pertumbuhannya.
Di dalam tubuh manusia, cacing tambang bergerak bersamaan dengan aliran darah. Ia menuju jantung lalu ke paru-paru, tenggorokan, dan tertelan masuk ke dalam usus. Pada bagian usus ini, larva cacing tambang yang sudah dewasa menghisap darah. Setiap satu ekor cacing tambang jenis N. Americanus bisa menyerap darah sebanyak 0,00 s hingga 1 cc setiap harinya.
Kutu dan Binatang Tempat Dia Tinggal
Kutu yang tinggal di tempat rambut yang tipis akan menghisap darah hewan atau manusia lewat kulit kepalanya. Selain meraih makanan bersama menghisap darah secara gratis, kutu juga meraih keuntungan karena meraih tempat tinggal. Adapun hewan atau manusia yang di tumpanginya justru akan mendapat kerugian karena mereka merasakan gatal dan merasa tidak nyaman.
Rafflesia Arnoldi dan Inangnya
Bunga Rafflesia Arnoldi adalah bunga asli Bengkulu yang ternyata berwujud parasitisme lho. Ia tidak mempunyai akar, batang, maupun daun. Tanaman ini mendapatkan makanan dengan cara menyerap makanan yang di hasilkan dari proses fotosintesis tumbuhan inang. Karena itu inangnya merasa di rugikan sebab jumlah makanannya berkurang.
Baca Juga : Pengertian Alga, Jenis, Ciri-Ciri Dan Penjelasannya
Tikus dan Petani
Contoh simbiosis parasitisme yang paling mudah di amati adalah pola hubungan antara tikus dan petani. Dimana tikus memperoleh makanan dari tumbuhan petani di sawah. Namun para petani mengalami kerugian sebab tanamannya di makan oleh tikus yang menyebabkan hasil panennya menjadi berkurang.
Alang-alang dan Tanaman Produksi
Alang-alang mempunyai nama ilmiah Imperata cylindrica merupakan gulma yang sangat berpengaruh bagi budi daya tanaman produksi. Keberadaan alang-alang ini menjadi merugikan karena ia menjadi saingan untuk tanaman produksi untuk mendapatkan mineral, air, dan unsur hara lainnya dari tanah serta sinar matahari.
Selain itu, alang-alang termasuk gulma di karenakan ia mengeluarkan senyawa alelopati. Senyawa ini adalah racun yang di keluarkan oleh alang-alang untuk mencegah pertumbuhan tanaman produksi.
Jamur Panu dengan Manusia
Contoh simbiosis parasitisme yang berikutnya dapat kita temukan pada pola interaksi antara jamur panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan keuntungan karena ia mendapatkan tempat hidup sekaligus makanan dari penyerapan protein di kulit manusia, akan tetapi manusia dalam hal ini mendapat kerugian karena menjadi gatal dan merasa tidak nyaman.
Cacing Hati dan Sapi
Hubungan cacing hati dan sapi hampir mirip seperti adanya cacing pita dalam usus manusia. Perbedaannya ialah jenis cacing yang berbeda serta tempat cacing ini tinggal yaitu pada hati sapi. Cacing hati yang berada pada hati sapi tersebut akan mendapatkan keuntungan karena dapat memperoleh makanan dari sapi.
Sedangkan sapi sebagai inangnya merasa di rugikan karena kesehatannya dapat terganggu dan menyebabkan penyakit.
Lalat Buah dan Buah-buahan
Lalat buah menyerang dengan cara menyuntikkan telur mereka ke dalam buah. Hal ini akan membawa dampak pada buah. Sehingga buah akan menjadi busuk dan rontok sebelum sanggup di petik. Sasaran utama dari lalat buah ialah tanaman buah, terasa dari cabai, tomat, pare, mentimun, terong, melon, nangka, jeruk, apel, jambu air, jambu biji, dan lain sebagainya
Lalat buah yang menyerang adalah lalat betina. Lalat tersebut menyerang dengan menusukkan alat peletak telurnya (ovipositor) ke dalam buah tersebut. Tujuannya adalah untuk menempatkan telur-telur mereka di dalam buah. Kemudian telur-telur tersebut akan menetas menjadi larva dan berkembang.
Larva inilah yang akan merusak daging buah. Sehingga buah menjadi busuk dan gugur sebelum tua/masak. Buah yang gugur ini dapat menjadi biang serangan generasi selanjutnya terkecuali jika dilakukan pemusnahan dengan segera.
Kutu dan Manusia
Kutu memperleh keuntungan karena ia mendapat makanan dengan cara menghisap darah dari kulit manusia. Sedangkan manusia rugi, manusia merasa di rugikan karena gara-gara di hisap darahnya. Selain itu kehadiran kutu sangat mengganggu karena menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.
Demikianlah Pengertian Simbiosis Parasitisme Dan Contohnya. Semoga bermanfaat untuk kalian semua.