Pengertian Yaumul Hisab – Hay gays jika kamu merupakan seorang muslim pasti kamu sudah sering sekali mendengar mengenai istilah yaumul hisab bukan. Namun apabila kamu merupakan seorang muslim yang masih sedang belajar mengenal ajaran islam dan juga belum begitu memahami mengenai arti dari istilah yaumul hisab, kamu jangan khawatir kamu bisa menyimak penjelasan-penjelasan berikut ini.
Pengertian Yaumul Hisab
Secara etimologi hisab adalah perhitungan. Sedangkan secara syar’i adalah allah memperlihatkan kepada hamba-hamba-nya tentang amal-amal mereka.
Dan menurut istilah yaumul hisab adalah peristiwa allah menampakkan kepada manusia amalan mereka di dunia dan menetapkannya atau allah mengingatkan dan memberitahukan kepada manusia tentang amalan kebaikan dan keburukan yang telah mereka lakukan.

Sedangkan menurut istilah aqidah hisab memiliki dua pengertian.
Yang pertama al ‘aradh (penampakan dosa dan pengakuan). Dan pengertian al ‘aradh mempunyai dua pengertian,yaitu :
- Pengertian umum, yaitu seluruh makhluk diperlihatkan di hadapan allah dalam keadaan menampakkan lembaran amalan mereka. Semua ini mencankup orang yang dimunaqasyah hisabnya dan yang tidak di hisab.
- Pemaparan amalan maksiat kaum mukminin kepada mereka, penetapannya, merahasiakan dan pengampunan allah atasnya. Hisab yang sperti ini dinamakan hisab yang ringan (hisab yasir).
Yang kedua munaqosyah (diperiksa secara sungguh-sungguh) dan inilah yang dinamakan hisab (perhitungan) antara kebaikan dan keburukan.
Baca Juga : Pengertian Hari Kiamat
Hisab Untuk Orang Mukmin, Kafir Dan Munafik
Hisab untuk orang mukmin, sifat hisab seorang muslim yaitu, Allah mengadili hamba-Nya yang mukmin seorang diri pada hari kiamat, tidak seorang pun yang melihatnya dan tidak seorang pun yang mendengarnya.
Allah benar- benar menutupi aibnya sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahui. Allah menunjukkan kesalahan-kesalahannya hingga ketika ia merasa bahwa ia akan binasa.
Dan Allah berkata kepadanya “aku tutup bagimu dosamu di dunia dan aku mengampuni dosa-dosamu hari ini.” maka diberikan kepadanya kitab kebaikannya.
Hisab untuk orang kafir dan munafik, adapun orang kafir dan munafik mereka dipanggil di hadapan seluruh makhluk, mereka adalah orang yang berdusta atas nama allah. Allah berfirman dalam Q.S. hud : 18 yang berbunyi :
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا ۚ أُولَٰئِكَ يُعْرَضُونَ عَلَىٰ رَبِّهِمْ وَيَقُولُ الْأَشْهَادُ هَٰؤُلَاءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَىٰ رَبِّهِمْ ۚ أَلَا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
“dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang membuat-buat dusta terhadap allah? Mereka akan dihadapkan kepada tuhan mereka dan para saksi akan berkata:”orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap tuhan mereka”. Ingatlah kutukan allah (ditimpakan)atas orang-orang yang zalim. (Q.S. Hud :18)
Orang-orang kafir, mereka tidak akan dihisab sebagaimana dihisabnya orang yang dihitung kebaikan dan kejelekannya karena sesungguhnya mereka itu tidak ada kebaikannya.
Akan tetapi amal-amal mereka dihitung, lalu dibiarkan begitu saja dan mereka akan diadzab dengan sebab amalannya itu.
Amalan orang-orang kafir seperti debu, pada hari kiamat seluruh amalan baik orang kafir akan dijadikan seperti debu-debu yang berterbangan yang tidak ada nilainya di mata Allah.
Masuk surga tanpa dihisab. hisab itu dilakukan terhadap seluruh manusia dan ada diantara kaum mukminin yang masuk surga tanpa di hisab.
Sebagaimana sabda Rasulallah SAW:” tujuh puluh orang akan masuk surga tanpa harus dihisab. Dan mereka adalah orang-orang yang tidak berobat dengan cara kay (pengobatan menggunakan sundutan besi panas), tidak meminta diruqyah, tidak bertahayurr dan hanya bertawakal kepada Allah semata.
Apakah Binatang Juga Dihisab ?
Sesungguhnya makhluk yang pertama kali di adili oleh Allah adalah binatang bukan manusia ataupun jin. Seperti firman Allah :
وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ
“dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.” (Q.S. At-Takwir:5) yaitu dikumpulkan di hari kiamat untuk diadili.
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada dibumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat juga sepertimu. Tiadalah kami lupakan sesuatu apapun si dalam al-kitab lalu kepada rabb-lah mereka dihimpunkan.” (Q.S. Al-An’aam : 38)
Hisabnya hewan disaksikan oleh para malaikat, orang-orang mukmin dan juga orang kafir. Setelah binatang di adili allah berfirman: “jadilah tanah!” maka binatang-binatang tersebut berubah menjadi tanah. Saat melihat hewan menjadi tanah orang-orang kafir mengatakan,”alangkah baiknya jika aku menjadi tanah.”
Baca Juga : Cara Meneladani Asmaul Husna
Hisab Untuk Bangsa Jin
Sesungguhnya jin juga akan dihisab karena merka juga dibebani syari’at. Mereka akan dihisab dan diberikan balasan atas amal perbuatan mereka. Oleh karena itu jin yang kafir juga akan di masukkan ke dalam neraka. Seperti firman allah swt :
قَالَ ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ فِي النَّارِ
“masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu.”(Q.S. Al-A’raaf: 38)
Demikian juga sebaliknya bangsa jin yang beriman akan dimasukkan kedalam surga dan merasakan kenikmatan-kenikmatan yang ada didalamnya.
Demikian artikel tentang pengertian yaumul hisab, semoga bermanfaat buat kamu dan semoga kamu menambah amal baik agar nanti masuk surga.