Apa Itu Sholat Istikhoroh? Tata Cara Sholat Istikhoroh
Shalat istikharah adalah shalat sunnah dua rakaat untuk memohon kepada Allah ketentuan pilihan yang lebih baik diantara dua hal yang belum dapat ditentukan baik buruknya.
Secara manusiawi kita senantiasa dihadapkan pada berbagai pilihan. Adakalanya ketika kita harus memilih pilihan yang sifatnya mendesak dan penting atau pilihan-pilihan yang sifatnya sederhana, yang pasti berbagai pilihan itu pasti ada dan mengiringi kehidupan kita.
Oleh karena itu hendaklah menyerahkan kepada Yang Maha kuasa untuk memilih nya. Sebelum seseorang mengambil keputusan ia dianjurkan untuk shalat istikharoh 2 rakaat. Dengan mengharap agar ditunjukkan Allah untuk mendapat pilihan yang terbaik.

Jika keraguan masih mempengaruhi pikiran untuk menentukan pilihan, ulangi lah dan membaca doanya, walaupun pengulangan nya sampai 7 kali berturut-turut. selepas itu, bertawakal kepada Allah, pilihlah salah satu daripada nya. Pilih yang mana hati mengarah setelah berdoa.
Jangan ragu, yakin bahwa itu adalah pilihan terbaik dari Yang Maha Kuasa.
Jangan merasa kecewa jika keputusan yang dipilih tidak disukai. Ingatlah bahwa ini adalah yang telah digariskan pada zaman azali yang tidak dapat dielakkan, besar kemungkinan mengandung hikmah, membawa kebaikan dimasa yang akan datang, dan senantiasa huznudzan kepada Allah.
Artikel Lainnya : Cara Dengan Mudah Menghafal Al-Qur’an
Kapan Melaksanakan Shalat Istikhoroh?
Shalat istikhoroh tidak memiliki waktu batasan tertentu, dalam arti shalat istikhoroh dapat dilakukan kapanpun jika pelaksanaan shalat istikharoh sudah dihadapkan dengan urusan yang sudah mendesak. Meski demikian ada anjuran untuk melalaksanakannya yaitu diwaktu sepertiga malam.
Bersamaan dengan pelaksanaan qiyamullail shalat tahajud. Karena disaat waktu itulah waktu yang mustajabah untuk meminta kepada Allah.
Termasuk memohon petunjuk. Selain ada penganjuran waktu yang baik, ada juga waktu yang tidak boleh dilaksanakannya sholat istikhoroh yaitu waktu-waktu yang di larangnya shalat sunnah.
Memohon Petunjuk
Allah sudah mengerti bahwa anda melakukan shalat istikharah untuk apa dan mempunyai masalah apa. Karena Allah lebih dekat dari urat nadi kita. Meski demikian, sehabis shalat berdoalah meminta petunjuk yang terbaik.
Kalau tak biasa menggunakan bahasa arab, bahasa indonesia, jawa, sunda, atau bahasa lokal anda sendiri tidak menjadi masalah. Karena Allah tahu apa-apa yang ada dalam hatimu.
Niat Shalat Istikharah
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatal istikhoroti rok’ataini lillahi ta’aalaa)
“Aku niat shalat sunnah istikharah dua rekaat karena Allah Ta’ala”
Niat shalat istikharah dibaca sebelum mengangkat tangan takbirotul ihram. Sedangkan yang wajib adalah niat didalam hati bersamaan dengan mengangkat tangan pada saat takbirotul ihram.
Karena sholat sunnah juga dianjurkan untuk membaca surah-surah pendek, anda bisa membacanya diwebsite yang telah kami sediakan di bisaquran.net, dengan membaca surat pendek akan memberikan tambahan pahala untuk kita yang melakukan sholat istikhoroh.
Tata Cara Shalat Istikharah
Berikut ini tata cara shalat istikharah:
- Niat
- Takbirotul ihrom, diikuti dengan doa iftitah
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat Al-Kafirun
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat Al-Ikhlas
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
- Salam
Lalu membaca doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah. syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, bahwa di sunnahkan sebelum membaca doa tersebut membaca hamdalah dan sholawat Nabi.
Doa Shalat Istikharah
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ لِى ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِى الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِى
(Allohumma innii astakhiiruka bi’ilmika wa astaqdiruka biqudrotika, wa as-aluka min fadhlikal ‘adhiim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘alaamul ghuyub. Allohumma in kunta ta’lamu anna haadzal amro khoirun lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aaqibati amrii faqdurhu lii wayassirhu lii tsumma baariklii fiih. wain kunta ta’lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma’aasyi wa’aaqibati amri fashrifhu ‘annii washrifnii ‘anhu waqdur lil khoiro haitsu kaana tsumma ardhinii).
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan ku kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuasaan-Mu ( untuk menyelesaikan urusanku) dengan kodrat-Mu, dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau Maha Tahu sedang aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, dalam agamaku, kehidupan ku, dan akibatnya baik bagi ku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untuk diriku, dalam agamaku, kehidupan ku, dan akibatnya bagiku, maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan berikanlah takdir yang baik untukku dimanapun aku berada, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya”.
Waktu menyebutkan hal yang dimaksud dalam doa tersebut diatas, hendaklah disebutkan apa yang dimaksud persoalan itu.
sesudah berdoa mintalah apa-apa yang baik untuk dilaksanakan menurut cita-cita dan maksud kita itu. Apa yang mendatang yang kuat dalam hati dan mantap hati kita itulah yang kita laksanakan dan yang baik kita perbuat.
Cara Mengetahui Petunjuk dari Shalat Istikharah
- Bisa melalui mimpi setelah shalat istikharah, dua atau tiga hari setelah melakukannya
- Bisa melalui kemantapan hati, tiba-tiba hati mantap memilih mana yang terbaik
- Bisa melalui perantara orang lain yang tiba-tiba menuntun atau memberi arahan kepada anda.
Demikian tentang shalat istikhoroh. Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Pengertian Puasa Arafah